Jika membahas soal kehidupan semua orang memiliki jalan hidup yang berbeda-beda. Dan setiap orang memiliki pengalaman berbeda-beda. Kita pasti sudah banyak bertemu dengan orang. Kenal banyak orang. Ada yang sekedar kenal. Ada yang tinggal menetap di dalam hidup kita. Ada yang hanya berdiam sebentar, memberikan beberapa pelajaran dan pergi, ada juga yang hanya sekeda kenal. Sekedar tahu saja. Dan dari situ kita belajar untuk mengetahui batas dan memasukkan orang-orang kedalam kelompok yang mana.
Belajar Membatasi Atau Mengelompokkan Orang Dalam Kehidupan Kita
Karena ada banyak orang yang kita kenal, ada banyak orang yang kita tahu. Pasti perlakuan untuk setiap orangnya berbeda. Mungkin untuk orang A katakanlah dia anda perlakukan dengan baik, dia ramah, dia baik, dan cocok untuk dijadikan teman atau sahabat. Sehingga anda akan memberikan perlakuan atau aksi yang lebih, untuk menunjukkan respect mu pada orang tersebut. Ada yang rasanya hanya cocok sebagai teman ngobrol, teman santai, yang bertemu satu dua kali. Dan tapi jika untuk dijadikan sahabat rasanya belum atau tidak cocok. Ada juga orang yang hanya di beberapa ranah tertentu, hanya sebatas di pekerjaan, karena dia bagus atau cocok untuk ngobrol soal pekerjaan, karir, tapi untuk masalah pribadi kalian memiliki beda pemikiran.
Ada juga yang hanya sebatas teman sekolah. Dimana kalian di sekolah atau kampus, akrab, untuk belajar bersama cocok, tek tokan nya daper, kolaborasinya dapat, tapi untuk lebih dari itu rasanya tidak. Sehingga anda secara alami akan memasang batas di sana. Dan itu wajar dan perlu. Sehingga anda tahu batasan-batasan. Orang lain pun tahu sampai dimana batasnya, sampai dimana dia bisa bersikap kepada anda. Itulah namanya tahu diri. Karena tidak semua orang yang kita kenal, kita tahu, akan kita jadikan dekat dan memberitahukan semua rahasia kita, dan ajak masuk dalam rumah. Pasti akan ada banyak pertimbangan. Sehingga penting untuk mengelompokkan, dan membuat batasan itu. Baik perempuan atau laki-laki.